Pesawat Boeing 737-800 China Eastern Jatuh

Kecelakaan Pesawat Penumpang Boeing 737-800 Tewaskan Sebanyak123 Penumpang

Kecelakaan pesawat penumpang Boeing 737-800 di barat daya China yang menyebabkan kerusakan yang cukup besar untuk terlihat dari luar angkasa dan memaksa penyelamat untuk mencari di lereng gunung yang terjal.

Sehari setelah penerbangan perusahaan China Eastern Airlines mendarat dari langit, sekarang ada lebih banyak pertanyaan yang mesti di jawab.

Apa sebenarnya yang penyebab pewasat China Eastern Airlines kecelakaan?

Alasannya tidak atau belum juga diketahui. Penerbangan Boeing 5735 berada di titik ketinggian di 29.000 kaki (8.800 meter) pada waktu Senin sore ketika terbang selama hampir satu jam dalam rangkaian penerbangannya, menurut situs web pelacakan penerbangan.
Ketika Pesawat China Eastern Airlines jatuh ke bawah ke 7.400 kaki (2.200 meter), nah sebelum pulih sekitar 1.200 kaki (360 meter), terus menurun lagi. Itu di saat menabrak gunung gunung yang merupakan di daerah hutan terpencil di luar Kota Wuzhou.

Media pemerintah dan pihak regulator China tidak menybutkan indikasi sebab pilot telah melaporkan masalah di atau info lain yang bisa saja menjelaskan penyebab sebuah peristiwa naas ini. Pesawat diketahui berhenti mengirimkan sinyal data 96 detik saat setelah mulai menurun.

Petugas penyelamat telah merencanakan menggunakan alat drone dalam mencari titik kotak hitam pesawat berada, yang dipastikan berisi sesuatu informasi dari sebuah instrumen dan suara dari kokpit yang sangat dibutuhkan . Penyelidikan awal akan fokus pada informasi dari perekam dari data penerbangan, ataupun sebuah  kotak hitam, yang belum ditemukan. Para ahli juga akan mempelajari rekaman video yang muncul, termasuk rekaman keamanan dari sebuah perusahaan pertambangan yang tampaknya menunjukkan sebuah pesawat menuju langsung ke Bumi.

✅Baca Juga:  Malaysia Membuka Lagi Negaranya Tanpa Karantina

Diketahui diperlukan waktu cukup lama bisa berbulan-bulan atau bahkan bertahun lamanya untuk memastikan alasan penyebab kecelakaan suatu pesawat karena penting untuk mengumpulkan puing-puing pesawat yang rusak berat dan juga men chek ulang faktor teknis khusus.

Berapa banyak orang penumpang yang sebenearnya ada di pesawat? Apakah Ada yang selamat ?

Pesawat diketahui membawa sebanyak 123 penumpang dan tercatat terdiri dari 9 awak asal dari kota Kunming di barat daya China ke Guangzhou, dimana jadi pusat ekspor di tenggara.

Informasi yang diperoleh korban selamat belum ditemukan . Hingga saat tim penyelamat mencari di spot lereng gunung yang begitu terjal dan sulitnya menembus medan di wilayah subtropis Guangxi. Penduduk di daerah itu menggambarkan mendengar ledakan, tampaknya dari sebuah pesawat yang menabrak lereng bukit, dan kemudian melihat asap mengepul dari api yang menyalakannya.

✅Baca Juga:  Solusi Edukasi Teknologi Dapat Membantu "Berkembang dan Tumbuh"

Diyakini bahwa tidak ada hal aneh di pesawat tersebut. Berasaman juga gua perusahaan China menyampaikan bahwa karyawan mereka ada di dalamnya, termasuk kepala keuangan Dinglong Culture yang berkantor di Guangzhou, yang minatnya berkisar dari pertambangan bisa jadi produksi TV dan film.

Para keluarga berkumpul di satu ruang tunggu privasi di bandara di Guangzhou dan Kunming. Laporan berita China menyebutkan lima hotel dengan kapasitas 700 kamar telah disiapkan di dekat lokasi peristiwa untuk anggota keluarga.

Mungkinkah ini model Boeing yang sama ? Yang termasuk dalam guncangan sebelumnya yang diakibatkan oleh landasannya?

Berbeda, pesawat yang sebelumnya jatuh itu adalah Boeing 737-800, tapi bukan Boeing 737 Max, sebuah model baru yang saat ini masih diperbaiki di seluruh dunia yang mana telah dua kecelakaan fatal di negara Indonesia tahun 2018 dan negara Ethiopia pada 2019.

East China Corporation telah sangat meningkatkan catatan keselamatan.
China Eastern Airlines, maskapai penerbangan terbesar kedua di negara itu, memiliki rekam jejak kotak-kotak di tahun-tahun awalnya, dengan beberapa kecelakaan fatal di akhir 1980-an dan 1990-an. Pada tahun 1989, sebuah pesawat China Eastern kehilangan daya setelah lepas landas di Shanghai, menewaskan 34 orang. Dan pada tahun 1993, kesalahan oleh anggota kru menyebabkan pendaratan darurat di Alaska, menewaskan dua penumpang.

✅Baca Juga:  Gurita Laut Membuat Tempat Berlindung Dari Sampah Manusia

Boeing 737-800 adalah banyak digunakan sudah terbang sejak 1998 dan mempunyai sebuah catatan untuk keamanan yang sangat baik, sebut Hassan Shahidi, kepala Yayasan Keselamatan Penerbangan. Mereka teramasuk dalam peristiwa 22 kecelakaan yang menghancurkan  satu pesawat dan sudah terjadi menewaskan 612 orang.
Para ahli telah memperingatkan bahwa data penerbangan awal tidak banyak membantu mempersempit apa yang dapat menyebabkan kecelakaan. Kemungkinannya berkisar dari kegagalan mekanis hingga konflik kokpit, kata Sean Prochnicki, profesor keselamatan penerbangan di Ohio State University.

“Itu tidak memberi tahu kami banyak selain bahwa apa yang terjadi adalah bencana besar,” katanya.

Kementerian Perhubungan China mengatakan China Eastern telah memberhentikan operasional semua 737-800 pesawatnya akibat kecelakaan itu.

Boeing 737 Max, yang mulai beroperasi pada tahun 2017, telah dilarang terbang oleh regulator setelah dua kecelakaan tersebut. Mereka disalahkan pada sistem komputer yang mendorong hidung pesawat ke bawah selama penerbangan dan pilot tidak bisa melewatinya.

Maskapai diizinkan untuk melanjutkan penggunaan 737 Max setelah Boeing mendesain ulang sistem dalam proses yang diawasi oleh regulator dari Amerika Serikat, Eropa, China, dan Timur Tengah.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *